Seringkali, ada terbersit tanya di dalam hati,
“Hidup ini penuh warna. Namun, warna itu…
tidak ada rupa dan rasa, warna apakah yang cocok untuk kehidupan ini?”
Bagai terbang di antara gemerlapnya bintang,
lalu redup di balik misteri senyum sang rembulan
Tangis dan tawa bagai dua sahabat erat
berganti rupa silih berganti,
dalam rasa dan citra
Di satu sisi, begitu indah, elok dan mempesona
Di sisi lain, begitu pilu dan merebak jiwa
Ada elegan ditemani keangkuhan
Ada kebaikan berselaput keinginan
Ada kepintaran tanpa kecerdasan
Ada rasa iba ditutupi secercah harapan
Kadang menoleh di antara karang-karang kehidupan
Lobang-lobang menganga berisi gambar beraneka
Kehidupan ini memang indah
Dihiasi oleh bingkai harta dan kemewahan
Suara-suara gemuruh puja dan puji
Canda tawa para raja dan ratu di malam hari
Bertemani permadani sang adam dan hawa
Luluh melantakkannya caci maki
Namun terkadang,
sesekali menyeruak suara keledai
mengasung gambar-gambar fitnah,
menebar tarian dan goyangan prasangka,
dan mengajak mencicipi brownies kukus toko gunjing
Kehidupan pun berubah menjadi kelam,
namun,
di sela-sela batu licin, dan berlumut
memantul senoktah bayang keemasan mentari senja yang indah
bagai senyum polos sang bayi,
tanpa dosa
di sanalah cinta ditemukan
Sayang, seribu sayang,
ia sekejap menghilang,
samar-samar tertutupi rona nafsu
Perlahan, karang pun kembali seperti dulu
hitam dan kotor
Dari kejauhan langit,
ternyata memang benar,
tanpa adanya gelombang,
pantai itu tidak akan pernah disebut pantai,
tapi hanya semilir gemerisik bunyi air bercinta dengan pasir lemah
Seindah laut biru,
sementara, memantulkan warna-warni kehidupan
tanpa rasa malu, tidak ada masa kini
masa kini penting, masa depan tidak penting, atau
masa lalu penting, masa kini tidak, masa depan apalagi
masa, ah, masa
mereka hanya masa
Mereka hilang ditelan pudarnya cinta Ilahi
Tapi Ia selalu ada di sana,
melihat dengan sayang-Nya
hingga masa menjadi seonggok abu ditiup angin
Kehidupan,
bergolak seperti pantai,
menarik yang ia dapat,
menolak yang telah ia dapatkan.
____________________________________
Pantai Bung Hatta, Syayid, January 2009